Rabu, 03 Juli 2013

Potensi Energi Angin di Indonesia

Potensi Energi Angin di Indonesia

Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia tentu saja memiliki potensi angin yang sangat besar, katakanlah di daerah pesisir pantai yang setiap harinya pasti dilewati angin laut dan angin darat, yang kita tahu bahwa panjang garis pantai Indonesia mencapai 81.000 km bisa menjadi potensi energi angin untuk pembangkit listrik.
 Dan untuk itulah pengembangan energi baru terbarukan perlu digenjot, salah satunya energi angin. Pemanfaatan energi angin di Indonesia perlu dioptimalkan. Dari 160 titik yang terukur kecepatan anginnya, diperkirakan 35-40 titik di Indonesia punya potensi kecepatan rata-rata per tahun di atas 5 meter per detik. Untuk itulah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) menjalankan proyek Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen) Market Development Initiatives.
Salah satu dari daerah yang memiliki potensi energi angin cukup besar adalah kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.  Telah ada rencana dari WhyPGen-BPPT untuk membantu daerah ini mengembangkan potensi energi angin untuk dijadikan pembangkit listrik alternatif.Kepala B2TE, Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan pun mengharapkan dengan bantuan teknis dari tim WHyPGen, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dapat segera mengidentifikasi potensi energi angin di daerahnya, dan segera merealisasikannya ke dalam pembangunan PLT Hibrid Turbin angin dan fotovoltaik.
Di tengah carut-marutnya harga BBM disertai dengan kelangkaannya, agaknya potensi energi angin kita sangat perlu untuk dikembangkan lebih jauh. Karena potensi energi angin di Indonesia jika dijadikan pembangkit listrik bisa menghasilkan 9,3 GWh tenaga listrik. Selain bisa menggantikan peran BBM dalam perannya sebagai pembangkit listrik, energi angin juga ternyata mampu mengurangi emisi CO2 hingga sebesar 16.050 metric ton per tahun. Maka energy ini pun bisa dikatakan energy bersih.
Potensi energi angin yang sudah dipetakan oleh WHyPGen ada delapan titik, di daerah Nusa Tenggara Timur, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat dan Bali. Di NTT, potensi energi yang dihasilkan sebesar 50 MW, di Banten 100 MW, dan di Jawa Barat 100 MW.
Cadangan energi fosil yang semakin menipis di Indonesia menjadikan Negara ini yang semula sebagai pengekspor energi menjadi pengimpor energi. Untuk itu sangat diperlukan untuk mengembangkan energi alternatif yang menjanjikan, tentu saja selain angina, Indonesia memiliki banyak sekali potensi energy yang belum dikembangkan secara maksimal. Sebut saja, energi air, uranium, dan energi surya.
Salah satu program yang harus dilakukan sebelum mengembangkan PLTB adalah pemetaan potensi energi angin di Indonesia. Hingga sekarang, Indonesia belum memiliki peta  komprehensif karena pengembangannya butuh biaya miliaran rupiah.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik. Hasil pemetaan LAPAN pada 120 lokasi menunjukkan beberapa wilayah memiliki kecepatan angina di atas 5 meter per detik, diantaranya NTT, NTB, Sulawesi selatan, dan pantai selatan jawa.
Energi angin adalah salah satu harapan Indonesia untuk memenuhi energi di daerah-daerah dan menanggulangi penguranan emisi CO2 di dunia.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar